Sabtu, 31 Desember 2016

Apa kamu merindukan caraku menatap langit.
Disaat ku tak henti hentinya berbicara perihal
impian impianku.
Membagi hal yang ingin kucapai.
Menceritakan segala rintangan yang aku kalahkan
hingga tujuanku sampai.
Kau tahu, bahkan aku merindukan caramu
menenangkan ku kala sosok orang asing merusak
semestaku.
Aku merindukan hadirmu disisiku yang memberikanku semangat kala tiba2 muncul rasa malasku.
Aku merindukanmu, berharap hadirmu selalu menguatkanku dalam setiap jalan berliku yang ku harus ku tempuh.
Aku merindukan caramu menghapus air mataku dan menguatkanku. Aku merindukan matamu yang
menatapku tajam, dan menarikku turun ketika aku
terlalu angkuh.
Aku merindukan caramu
mengajarkan bahwa kebahagiaan itu sebenarnya
sederhana.
Aku merindukan itu.
Dan kau tahu, salah satu alternatif yang aku lakukan saat semua rindu
itu menyerbu ?
Bukan menghubungimu, atau
bertemu bahkan bertamu.
Tapi tidur.
Karena terkadang, tidur adalah obat dari sekian banyak
persoalan, termasuk rindu.
Kamu, apa kabar ?

~by : ani&miaa

Selasa, 19 Juli 2016

semoga... :)

Kala malam mulai menghampiriku
Sejenak ku selalu memikirkan tentang satu hal
Yah, Satu hal yang bisa ku rasakan bahwa
Senyumanmu begitu menenangkanku
Teringat saat kau selalu mendengarkan
Cerita-ceritaku, yang bahkan aku tak tahu
Kenapa aku harus menceritakannya
Kepadamu..
Meski jarak dan waktu tak pernah bersahabat
Hanya pada beberapa pertemuan singkat
Betapa aku merasa bahwa senyum itu
Benar-benar tulus untukku
Jika memang benar adanya,
Ku coba titipkan semua rasa ini kepada-Nya
Karena kau tau,
Hanya tuhan yang mampu menjagamu.
Kala ku benar-benar tak tahu kabarmu
Semoga akan ada hari, dimana
Tuhan kan menjawab setiap doaku
Yang selalu ku selipkan namamu didalamnya

Sabtu, 16 Juli 2016

Bantu Aku untuk Menjaga


Jikalau aku mau,
aku bisa saja menghadiahkan rasa yang begitu besar untukmu.
Namun sebelum ada ikatan halal, bukankah hal itu akan mendatangkan murka Allah?
Aku bisa saja menjawab berbagai perhatianmu dengan kalimat-kalimat manis,
namun jika itu kulakukan, dimanakah letak kemuliaanku sebagai seorang muslimah?
Aku bisa saja dengan senang hati menerima hadiah dan pemberianmu, namun bagaimana jika hal itu membuat maksiat hati semakin menjalar dan merapuhkan kecintaanku pada-Nya?
Tolong… hentikan segala macam perhatian yang akan memancing rayuan syaitan.
Aku hanya ingin lebih terjaga dari fitnah dunia.
Bukan aku tak menghargaimu, namun aku sedang berusaha untuk menjaga kehormatanku.
Walaupun tak terlibat dalam satu ikatan, bukan berarti kita akan terbebas dari kemaksiatan.
Bagaimana dengan mata, telinga, lisan, dan hati?
Tiada yang bisa menjamin.
Sadarilah… aku begitu takut akan kecemburuan-Nya.
Tolong bantu aku untuk menjaga apa yang seharusnya kujaga.
Cukup itu saja!
Jangan pernah lagi memberiku hadiah, walau hanya sebuah senyuman.
Percayalah, aku tidak akan pernah merasa takut kehilanganmu.
Aku tidak akan menangis menyaksikan punggungmu berjalan semakin menjauhiku.
Yang aku takutkan adalah apabila kecintaan pada Allah pudar dari hatiku.
Aku percaya Allah selalu menjagamu.
Maka dari itu, jagalah pula Allah dihatimu.
Jangan biarkan posisi-Nya tergantikan oleh seseorang yang tak halal untukmu.

~desyariayu

Jumat, 15 Juli 2016

aku hanyalah wanita yang sedang belajar...
belajar memahami kehidupan,
belajar untuk terus bersabar,
belajar untuk selalu memaafkan,
belajar ikhlas dengan segala hal,
belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik,
belajar untuk meraih Ridlo-Nya...
betapapun sulit dalam proses belajar ini
godaan, hinaan, dan sering sekali goyah hati ini
disitulah kenapa aku harus belajar,
agar hatiku semakin kuat,
agar pundak ini mampu menopang lika-liku kehidupan
bukankah pada hakikatnya kita hidup untuk belajar?
ada saat dimana... dunia terasa begitu menghimpit kita
dan juga kita dihadapkan dengan jalan licin, terjal dan berliku secara tiba-tiba
seakan tak ada lagi harapan
kemana kaki harus berjalan
berharap pertolongan pada orang-orang terdekat,
yang bahkan sama sekali mereka tak memberikan jawaban
ingin menyerah, seakan harapan telah musnah
disitulah saatnya harus menengadah
mungkin selama ini kita lupa bahwa ada Allah SWT
tempat berpasrah, memohon pertolongan
berserahlah kepada-Nya
Ia maha mendengar,
Ia maha mengabulkan segala doa
sadarilah..
mungkin selama ini kita telah jauh dari-Nya
sehingga Ia merindukan hambanya dalam do'a-do'a..
kita bukanlah satu-satunya orang yang menghadapi masalah.
sekian juta orang di dunia ini pun menghadapi masalah dengan problemnya masing-masing.
jangan pernah berkecil hati
jangan takut,
kamu pasti bisa hadapi
siapkan pundak terkuatmu
hadapi dengan senyumanmu
kan ada hari dimana kau tak menyadari,
jika telah bisa melewati semua itu
teruslah melangkah maju
Tuhan selalu ada bersamamu
melihatmu, menolongmu
bersandarlah kepada-Nya
memohonlah kepada-Nya
karena kita hanyalah hamba
yang hina, penuh dosa
tak memiliki apa-apa
sehingga kita mempu hadapi itu semua karena pertolongan-Nya

Hikmah Shalat


Hikmah shalat
Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an :
“shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar. (QS Al-Ankabut [29] : 45)
Bagaimana bisa dikatakan bahwa shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar?


Jika kita mau mencermati tentang shalat ini, akan kita ketahui, kita akui dan kita rasakan bahwa dalam shalat itulah kita merasakan hakikat hidup manusia yang sesungguhnya. Yaitu bahwa kita, manusia...
Sesungguhnya kita tidak bersama-sama dengan siapa pun, kecuali dengan Allah SWT.
Mungkin kita merasa, bukankah kita bersama teman-teman kita? Atau, bukankah kita bersama ayah dan ibu kita? Atau, bukankah kita bersama sahabat-sahabat kita? Ada pula yang berfikir, bukankah kita bersama tetangga kita? 


Semua itu memang benar. Namun, tentu kita semua tahu, semua itu fana. Teman-teman kita dahulu, sahabat-sahabat kita diwaktu SD, SMP dan SMA misalnya, barangkali sudah tak pernah kita jumpai. Kebersamaan bersama orang tua dan juga adik kakak yang sudah terbatas. Mungkin banyak diantara kita yang tinggal jauh dari orang tua, hidup di perantauan. Hanya teman-teman dan sahabat yang bersama kita. Tapi kita tidak tahu, sampai berapa lama?


Semua itu fana. Lingkungan hidup kita, pemandangan disekitar kita, pada  faktanya akan berganti-ganti terus. Cobalah kita sadari, apa yang kita lihat pada waktu ini, tentu akan berbeda pada beberapa menit nanti. Begitulah kehidupan, begitulah lingkungan hidup kita. 


Didunia ini tak ada yang selalu bersama kita. Semua itu fana. Semua itu hanyalah pemandangan yang terus berganti.
Namun, ada yang senantiasa selalu bersama kita, Ia adalah sandaran seluruh manusia. Qul a’udzu bi rabbinnas. Malikinnas. Ilaahinnas. Kita berlindung kepada-Nya. Ia adalah Allah SWT.


Tidakkah kita senantiasa bersama Allah SWT? Ketika kita berada di siang yang sangat terik, saat itu Allah bersama kita. Ketika ketika berada dalam suatu kesulitan, kesusahan suatu masalah, beban dan kesedihan. Sesungguhnya saat itu Allah melihat kita, mengetahui kita, memperhatikan kita, memahami setiap jeritan kita. Allah tahu kita, dan sangat bisa menolong kita.


Dalam perjalanan hidup manusia yang sangat panjang, Allah senantiasa menyertai kita, selalu bersama kita...
Dan kenyataan bahwa kita benar-benar bersama Allah SWT..., bukankah itu sebenarnya bisa kita rasakan dalam shalat? Karena saat itu tiada niat lain kecuali menghadap Allah SWT.


Hanya Allah lah yang terus dan akan terus bersama kita.
Semoga kita senantiasa terus beristiqomah kepada Allah SWT.
Barokallohu lii walakum fil qur’an al-adzim...

Husain Matla, “perkataan terbaik kembali menyelimuti alam”

Jumat, 01 Juli 2016

Hati-hati wahai hati..

Ada yang mencoba mengetuk pintu hati
Dengan semua hati dia beri
Namun apalah diri ini
Yang masih banyak kesalahan dalam diri
Perlulah dulu untuk memperbaiki diri
Maaf, untuk yang ke sekian kali
Karena hati takkan bisa dibohongi
Bisa jadi
Kalian hanya mengetuk pintu
Kemudian pergi lagi
Tanpa ingin memasuki
Jadi ku tutup saja dengan rapi hati ini
Hingga ada yang mengetuknya dengan permisi
Karena sudah Alloh izinkan untuk mengisi

Hujan Punya Cerita

Hai Hujan..
Sore ini kau datang membawa kerinduan..
Selalu mata ini memandangi setiap rintik yang kau jatuhkan,
Teringat akan masa yang indah tentang kau, hujan..
Kenapa masih saja kau yang menghiasi sepiku?
Tidakkah kau tau, aku masih tetap seperti yang dulu..
Masih setia menunggumu,
Hujan..
Terkadang terlalu lama menunggumu membuatku lelah
Bisakah kau selalu datang dan selalu ada untukku?
Jangan hanya datang dikala sepi saja,
Itu tidak adil!
Karena aku bahkan selalu merindukanmu setiap waktu.


Minggu, 12 Juni 2016

Rindu

Kau tahu?
Kenapa rasa rindu tetap saja menjadi rasa rindu?
Karena tuhan tahu bahwa kau mempu untuk menunggu.
Tanpa harus bertemu.
Mungkin dalam beberapa titik kamu akan lelah.
Seakan hati berontak.
Namun kau takkan mempu untuk berbuat sesuatu.
Hanya do’a yang mampu menenangkanmu.
Terkadang menyakitkan.
Karena hanya itu yang bisa kau lakukan.
Jarak yang selalu menghadang.
Setiap berlalu nya waktu.
Percayalah tuhan selalu punya kejutan-kejutan terindah yang kau takkan tau.
Bersabarlah akan,
Rindu..
Wahai hati..